Apa Bedanya Pemindaian MRI dengan CT Scan?

Apa Bedanya Pemindaian MRI dengan CT Scan? Apa Bedanya Pemindaian MRI dengan CT Scan?

Computed tomography (CT) scan maka magnetic resonance imaging (MRI) sama bersama dua metode pemindaian medis berselisih yang menghasilkan gambar detail bagian tubuh bagian jauh didalam, bagaikan tulang, persendian, maka organ.

Dokter memesan CT scan atau MRI demi membantu mendiagnosis berbagai kondisi medis. Kedua jenis pemindaian ini punya kegunaan serupa, tetapi menghasilkan gambar demi cara yang bervariasi. Buat yang masih bingung, yuk, ketahui pervariasian antara pemindaian MRI dan CT scan!

1. Apa itu CT scan dan MRI?

Baik CT scan dan MRI memungkinkan dokter demi melihat bagian tubuh bagian ekstra dalam. Keduanya menyimpan dua cara berpertikaian demi melakukan gambar detail bagian tubuh internal. Dokter langsung dapat menganalisis gambar demi mendeteksi kelainan, bagai patah tulang, tumor ala organ, atau kerusakan sendi, bagai dijelaskan ekstra dalam laman Oesophageal Patients Association. 

Beberapa orang menyebut CT scan demi computerized axial tomography (CAT) scan. Selama CT scan, kamu berbaring dekat mesin sinar-X adi yang disebut pemindai CT. Pemindai mengirim gambar ke komputer.

Sementara itu, MRI menggunakan gelombang radio membarengi magnet menurut melontarkan gambar. Selama pemindaian MRI, kamu berbaring akan pemindai MRI, yaitu mesin yang menciptakan medan magnet patuh membarengi menggunakan gelombang radio menurut memantulkan molekul air membarengi sel lemak akan ekstra dalam tubuh. Pemindai pun mengirim gambar ke komputer.

CT scan lebih global dan lebih murah daridalam MRI. Namun, pemindaian MRI menghasilkan gambar yang lebih tidak emosi daridalam CT scan.

2. Cedera atau kondisi adapun membutuhkan MRI maka CT scan

Dilansir Johns Hopkins Medicine, inilah berbagai cedera bahwa membutuhkan pemindaian MRI dan CT scan.

MRI

MRI menggunakan magnet bahwa kuat akan melewatkan gelombang radio ke seluruh tubuh. Proton dalam tubuh bereaksi terhadap energi lagi melakskerutunanan gambar struktur tubuh bahwa sangat rinci, termeruyup jaringan lunak, saraf, lagi pembuluh darah. Tidak laksana sinar-X lagi CT scan, MRI tidak menggunakan radiasi apa pun.

MRI sama demi mesin yang sangat terspesialisasi dan mungkin tidak tersedia di kurang lebih fasilitas pencitraan atau ruang gawat darurat di rumah linu. Sering kali, mamenyimpang terlantas halus menjumpai dilihat demi sinar-X. Di situlah peran MRI. MRI menawarkan resolusi kontras yang sangat saling menolong menjumpai tulang dan jaringan lunak.

MRI sangat berguna untuk menemukan cedera olahraga mengiringi kondisi muskuloskeletal, terhadir:

CT scan

CT scan mengirimkan radiasi ke seluruh tubuh. Namun, tidak seperti sinar-X sederhana, CT scan menawarkan tingkat detail yang berjarak lebih jangkung, menciptakan tampilan struktur tubuh 360 derajat yang terkomputerisasi.

CT scan buru-buru dan detail. Walaupun memakan giliran lebih lama atas sinar-X (sekitar 1 menit), tetapi ini masih tergolong buru-buru. Ini melancarkan CT scan ideal demi situasi darurat. Indikasi CT sering terkait demi trauma, sebagai seseorang yang mengalami kecelakaan atau terjatuh, demi menyingkirkan kemungkinan patah tulang.

CT scan dapat melihat:

3. Keamanan

CT scan dengan MRI adalah prosedur yang sangat aman. Namun, memang keduanya dapat menimbulkan secercah risiko berseberangan.

Selama CT scan, kamu menerima dosis radiasi yang sangat mungil, tetapi dokter innternasionalnya tidak menganggap ini berbahaya.

CT scan menggunakan radiasi pengion nan kekuatan mempengaruhi jaringan biologis. Menurut National Institute of Biomedical Imaging and Bioengineering, risiko terkena kanker balasan paparan radiasi umumnya padi.

CT scan selanjutnya sinar-X mungkin tidak aman semasih kehamilan. Dokter mungkin merekomendasikan MRI atau pemindaian ultrasonografi (USG). Namun, dokter mungkin tetap menghindari penggunaan MRI terutama selepas trimester teristimewa demi tindakan pencegahan.

Pemindaian MRI tidak menggunakan radiasi, melainkan menggunakan medan magnet akan bangkit. Kamu wajib memberi tahu teknisi jika memiliki implan medis ekstra dalam bentuk apa pun, seperti alat pacu jantung, pompa insulin, atau implan koklea.

MRI menghasilkan suara adapun akant, sesantak kamu biasanya diberikan penyumbat telinga atau headphone untuk meredam kebisingan. Orang dengan klaustrofobia mungkin sulit untuk menoleransi MRI, meskipun kurang lebih jenis pemindai MRI teraktelseif sekarang ada untuk mengatasi mamelenceng ini.

Untuk MRI dan CT scan, dokter dapat merekomendasikan penggunaan pewarna kontras menurut melaksbudakan gambar lebih jelas. Beberapa orang mungkin bereaksi buruk terhadap jenis pewarna tertentu.

4. Risiko

CT scan

Pemindaian CT akan sangat membantu diagnosis cedera dan penyakit yang tidak dapat dilihat oleh dokter dengan mata, atau tidak dapat ditentukan dengan mengambil riwayat kemembaikan dan melakukan evaluasi.

Penggunaan CT tidak sepenuhnya bebas risiko. Ada kerugian untuk orang-orang tertentu, seperti:

Beberapa CT scan memerlukan pewarna demi kontras. Ini disediakan sebelum prosedur demi menyorot area anatomi tertentu pada pemindaian. Jarang, beberapa orang memiliki reaksi alergi terhadap pewarna.

Reaksinya tergantung demi seberapa parah alergi, tetapi kamu mungkin mengalami gatal-gatal, mengi atau sesak napas, bengkak, tekanan darah aib, jantung berdebar kencang, maka bengkak dalam tenggorokan. Jika alergi terhadap pewarna kontras, kamu bisa minum obat bagi menurunkan risikonya. Beri tahu ini kedemi dokter.

Pewarna dapat diinjeksi bersama kurang lebih cara. Terkadang kamu meminumnya sebelum pemindaian, terkadang disuntikkan meterusi infus (intravena) hadapan tangan atau lengan bawah. Meski jarang, perwarna juga bisa diberikan lampau rektum bersama menggunakan enema.

Diberikan jadi infus, kontras dapat menyebabkan minim rasa terbakar, rasa logam dempet mulut, atau rasa hangat dempet tubuh.

Kederasan kontras yang disuntikkan ke dalam vena mengandung yodium. Kalau kamu alergi terhadap yodium, maka dapat menyebabkan mual, muntah, bersin, gatal, atau gatal-gatal.

Editor’s picks

Diabetes meningkatkan risiko kurang lebih efek samping yang bertidak sedarin karena pewarna kontras.

Seseorang demi diabetes mungkin patut berhenti minum metformin sebelum mendapatkan kontras karena obat terhormat telah dikaitkan demi efek samping bahwa jarang namun serius bila dikombinasikan demi agen kontras.

Efek samping langka lainnya merupakan nefropati akan diinduksi kontras atau contrast-induced nephropathy (CIN), penurunan fungsi ginjal.

Reaksi tersebut tidak umum dan dapat dibalikkan, tetapi adanya diabetes meningkatkan risiko. Memiliki diabetes dan penyakit ginjal kronis membawa risiko CIN dari sekitar 2 persen dalam 20 hingga 50 persen, meneladan National Kidney Foundation.

Terakhir, jika menderita diabetes (atau hipoglikemia), perlu diingat bahwa jika kontras digunakan, kamu mungkin tidak bisa makan atau minum semasa 4 engat 6 jam sebelum tes. Kamu seberkenan membantunya menjadwalkan tes akan sesuai agar gula darah tidak turun sangat keji.

Maalpa ginjal mungkin selaku argumen untuk menghindari kontras karena dapat memperburuk fungsinya.

Kontras tidak cuma dapat menyebabkan CIN cukup sekelompok kecil orang, tetapi National Kidney Foundation mencatat bahwa risiko kondisi langka melonjak dari 2 persen berprofesi 30 maka 40 persen jika memiliki penyakit ginjal kronis.

Ginjal menghilangkan yodium melalui tubuh. Jadi, kalau kamu punya mamenyimpang ginjal, kamu mungkin butuh cairan ekstra setelah pemindaian kedari mengeluarkan yodium.

CT scan memaparkan kamu dalam radiasi, biarpun risikonya harus ditimbang bersama manfaatnya. Alat ini sahaja boleh digunakan jika manfaatnya lebih besar daridalam risikonya. Namun, walaupun manfaatnya biasanya lebih besar daridalam risikonya, tetapi ini tidak selalu demikian dalam budak-budak. Ini sebabnya CT scan perut sementara kehamilan dianggap sangat berisiko.

Anak-anggota lebih sensitif terhadap radiasi pengion. Paparan pada usia muda bagai itu lebih mungkin meningkatkan risiko terkena kanker dekat masa depan. Namun, pengaturan mesin dapat diberbandingkan berdasarkan anggota-anggota guna meminimalkan dosis radiasi.

Salah satu kebenyaian CT scan adalah ditemukannya kemelencengan positif nan tidak disengaja nan dapat menyebabkan kecemasan gendut, laksana dilansir The Healthy. Artinya, pemindaian mungkin menunjukkan tumor.

MRI

Ada jumlah keuntungan gendut dari MRI, yaitu secolek persiapan akan diperlukan, dan tidak sebagai CT scan, tidak ada radiasi akan terlibat.

Walaupun demikian, MRI juga punya beberapa kedengkikan. 

Mesin MRI demi dasarnya adalah satu magnet agam, jadi tidak ada benda logam bahwa bisa berada hadapan mana pun hadapan dalam ruangan. Artinya, kamu wajib membebaskan semua perhiasan, jam tangan, selanjutnya logam lainnya sebelum pemindaian.

Jika menyandang logam antara tubuh, misalnya pecahan peluru atau perangkat medis bagai alat pacu jantung atau impan, MRI tidak dapat dilakukan.

Untuk menjalani MRI, kamu harus berada di ruang yang relatif tertutup. Ini biasanya dapat ditoleransi bersama tidak emosi. Namun, orang-orang bersama klaustrofobia mungkin butuh obat penenang. MRI terbekerja tersedia menurut bagian tubuh tertentu.

Saat berada akan dalam mesin, magnet mengeluarkan suara dentuman akan tekanan. Headphone atau penyumbat telinga sering diberikan akan meredam kebisingan.

Karena gerakan dapat mengganggu gambar, kamu harus tetap mematung, terkadang senyampang 1 jam atau lebih. Itu biasanya bisa dilakukan, tetapi bayangkan kalau tubuhmu gatal selanjutnya kamu tidak bisa berguncang kedemi menggaruknya.

Ibu hamil patut menghindari injeksi pewarna MRI

Infus pewarna kontras kadang digunakan demi MRI secara meningkatkan visibilitas jaringan tertentu dan dapat menyebabkan efek samping adapun jarang terjadi. Pewarna adapun digunakan secara MRI bersenjang demi adapun digunakan secara CT scan, dan pemberiannya perlu dihindari atas kehamilan hingga trimester kedua dan ketiga.

Namun, secara innternasional, MRI aman cukup pengukuran keberkuasaan magnet bahwa aib. Kadang, jika pemindaian memakan waktu terlangsung lama, suhu tubuh dapat naik, tetapi ini tidak menjadi perhatian klinis dalam diagnosis.

Dibanding CT scan, pemindaian MRI lebih banyak. Bagaimana ini bisa memengaruhi kamu buat tergantung status finansial atau penyedia asuransi kebugaran. Jadi, pastikan ini terlebih dulu.

Seperti halnya CT scan, MRI lagi bisa memberikan hasil benar buatan.

5. Memilih pemindaian yang tepat

Penggunaan MRI maka CT scan sangat mirip. Dokter akan memutuskan pemindaian mana yang tepat berdasarkan berbagai ciri, ibarat:

Pemindaian MRI menghasilkan gambar jaringan lunak, ligamen, atau organ yang lebih detail. Makeliru yang mungkin lebih mudah dilihat dengan pemindaian MRI terhadir kerusakan jaringan lunak, ligamen robek, selanjutnya disk hernia.

Dokter dapat menggunakan CT scan untuk membuat gambar innternasional bagian tubuh atau untuk mendapatkan gambar organ atau patah tulang kepala.

Itulah perpertikaianan antara pemindaian MRI bersama CT scan. Keduanya mendapat risiko adapun relatif rendah bersama menawarkan informasi penting bagi membantu dokter mendiagnosis kondisi tertentu atas cocok.

Kemungkinan agam, dokter buat memberi ingat kamu mana yang mereka rekomendasikan. Pastikan akan mengajukan perperdebatanan bersama diskusikan makeliru apa pun dengan dokter, setenggat kamu merasa nyaman dengan pilihan yang direkomendasikan.